Rabu, 03 April 2019

makalah metoe pembelajaran bahasa


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pengertian strategi pembelajaran bahasa merujuk pada serangkaian langkah strategis dan sistematis sebagai upaya mencapai tujuan pengajaran bahasa. Setiap langkah memerlukan pertimbangan dan penilaian tersendiri. Strategi pengajaran bahasa memusatkan perhatian pada bagaimana langkah langkah tertentu mampun membuat peserta didik paham tentang materi bahasa yang disampaikan.

Dikarenakan keluasan makna strategi pembelajaran dan referensi yang berkaitan dengan hal tersebut, maka pemilihan strategi dalam pengajaran bahasa perlu dipelajari secara tersendiri. Kajian lanjut yang berkenaan dengan berbagai variabel.

Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam bahasa sederhana  kata belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis. Kata belajar berarti suatu proses perubahan baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap, maupun berbuat.

Pada individu akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan nya melalui pengalaman dan latihan yang terus-menerus sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal.



1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pada subbab diatas, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:
A.    Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
B.     Apa itu belajar?
C.     Bagaimana strategi pembelajaran?
D.    Apa saja klasifikasi Strategi Pembelajaran?

1.3  Tujuan Penulisan
A.    Menjelaskan apa yang dimaksud strategi pembelajaran
B.     Mendeskripsikan arti belajar
C.     Mendeskripsikan strategi pembelajaran
D.    Menjelaskan klasifikasi Strategi Pembelajaran

1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini bagi mahasiswa maupun pembaca untuk menambah pengetahuan. Selain itu, dapat juga menambah pengetahuan pembaca mengenai delapan hal tersebut pembagiannya.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi

Pengertian strategi pembelajaran bahasa merujuk pada serangkaian langkah strategis dan sistematis sebagai upaya mencapai tujuan pengajaran bahasa. Setiap langkah memerlukan pertimbangan dan penilaian tersendiri. Strategi pengajaran bahasa memusatkan perhatian pada bagaimana langkah langkah tertentu mampun membuat peserta didik paham tentang materi bahasa yang disampaikan.

Dikarenakan keluasan makna strategi pembelajaran dan referensi yang berkaitan dengan hal tersebut, maka pemilihan strategi dalam pengajaran bahasa perlu dipelajari secara tersendiri. Kajian lanjut yang berkenaan dengan berbagai variabel.

2.2 Pengertian Belajar

Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam bahasa sederhana  kata belajar dimaknai sebagai menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis.  Kata belajar berarti suatu proses perubahan baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap,  maupun berbuat , pada individu akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan nya melalui pengalaman dan latihan yang terus-menerus sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal.

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus Adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Karena belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, Sudah tentu didalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tahap-tahap yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.

Menurut Burner, salah seorang penentang teori S-R Bond yang terbilang vokal (Barlow, 1985), dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode/ tahap, yaitu:

1.      Tahap informasi (tahap penerimaan materi) ialah proses penjelasan, penguraian atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip, struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengeahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

2.      Tahap transformasi (tahap pengubahan materi) adalah proses peralihan atau perpindahan prinsip-prinsip struktur pengetahuan kedalam diri peserta didik. Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apa bila tidak disertai dengan bimbingan anda selaku guru yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran tertentu.

3.      Tahap evaluasi (tahap penialain meteri) ialah Proses Transformasi dilakukan melalui informasi, namun, informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan kedalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas. Dalam tahap evaluasi,  seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransfornasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi. Tak ada penjelasan rinci mengenai sara evaluasi ini, tetapi agak nya analog dengan peristiwa retrieval untuk merespons lingkungan yang sedang dihadapi.

2.3 Strategi Pembelajaran

Berikut ini beberapa definisi tentang strategi pembelajaran antara lain:
A.    Kemp (1995), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

B.     Kozma (dalamSanjaya 2007), secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

C.     Gerlach dan Ely, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi; sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

D.    Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

E.     Cropper di dalamWiryawan dan Noorhadi (1998), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat di capai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.

Dengan demikian dari beberapa pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa pengertian strategi pembelajaran ialah strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau pemakaian teknik  yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ketahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran. Strategi pembelajaran bersifat sangat personal, mengapa dikatakan personal karena berbeda dari satu individu dengan individu yang lainnya sebab merupakan prose mental yang tidak tampak. Proses belajar mengajar itu perlu strategi dan metode belajar mengajar supaya anak didik lebih nyaman dan dapat merangsang daya ingat peserta didik. Sehingga peserta didik atau siswa dapat bersaing lebih baik dan selalu ingin lebih baik lagi. Brown menekankan konsep strategi belajar sebagai tingkah laku yang tidak teramati di dalam diri pembelajar.

Brown membedakan antara strategi belajar (learning strategy) dan strategi komunikasi (comunication strategy) strategi belajar berkaitan dengan pemprosesan, penyimpanan dan pengambilan (retrival) masukan pemrolehan bahasa, sedang strategi komunikasi berkenaan dengan keluaran pemerolehan bahasa. Terminologi strategi belajar dan strategi komunikasi seringkali dipakai untuk menyatan konsep yang sama. Strategi dalam proses pembelajaran meliputi:
1.      Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan
2.      Memilih system pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pengajar dalam menunaikan tugas mengajarnya
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan

2.4 Klasifikasi Strategi Pembelajaran Bahasa

Klasifikasi Strategi Pembelajaran Menurut Rowntree dalam Wina Sanjaya (2009 : 128-129) ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree mengelompokkan kedalam strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning), strategi pembelajaran kelompok, danstrategi pembelajaran individual (groups-individual learning).

Klasifikasi Strategi Pembelajaran Menurut Rowntree dalamWina Sanjaya (2009 : 128-129) ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree mengelompokkan kedalam strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning), strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran individual (groups-individual learning).

1.      Strategi Penyampaian (exposition)
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Berbeda dengan strategi discovery, yang mana bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui berbagai aktifitas, sehingg atugas pendidik lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering disebut juga sebagai strategi pembelajaran tidak langsung.

2.      Strategi Kelompok
Belajar kelompok dilakukan secara beregu. Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau klasikal; atau bisa juga dalam kelompok- kelompok kecil. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan belajar individual, semua dianggap sama. Oleh karena itu, dalam belajar kelompok dapat terjadi peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat  oleh peserta didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Begitu pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh peserta didik yang kemampuannya tinggi.

3.      Strategi Pembelajaran Individual (groups-individual learning)
Strategi pembelajaran individual dilakukan peserta didik secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu peserta didik yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau melalui kaset audio.

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih oleh pengajar atau dosen dalam proses pembelajaran yang dapat membantu dan memudahkan peserta didik ke arah tercapainya tujuan pengajaran tertentu. Berbagai strategi dapat digunakan berdasarkan berbagai pertimbangan. Berikut jenis-jenis strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik sebagai berikut:

1.      Berdasarkan rasio pendidik dan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran Berdasarkan rasio pendidik dan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran, terdapat lima strategi yaitu:
a.       Pembelajaran oleh seorang pendidik dengan sekelompok besar (satukelas) pesertadidik.
b.      Pembelajaran oleh seorang pendidik dengan sekelompok kecil (5-7 orang) peserta didik.
c.       Pembelajaran oleh seorang pendidik terhadap seorang peserta didik.
d.      Pembelajaran oleh satu tim pendidik terhadap sekelompok besar (satukelas) peserta didik.
e.       Pembelajaran oleh satu tim pendidik terhadap sekelompok kecil (5-7 orang) pesertadidik.

2.      Berdasarkan pola hubungan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran berdasarkan pola hubungan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran, terdapat tiga jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.       Pembelajaran tatap muka
b.      Pembelajaran melalui media
c.       Pembelajaran tatap muka dan melalui media.

3.      Berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran ditinjau berdasarkan peranan pendidik dan  peserta didik dalam pengelolaan  pembelajaran, pada umumnya ada dua jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.       Pembelajaran yang berpusat pada pendidik (teacher centre) Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik merupakan strategi yang paling tua, disebut juga strategi  pembelajaran tradisional. Pengajar berlaku sebagai sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan. Pengajar harus berusaha mengalihkan pengetahuan dan menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Teknik penyajian yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik ceramah, teknik sumbang saran, teknik demonstrasi.
b.      Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centre) Strategi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik,  atau disebut student center strategies, bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan usaha menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar .Dalam proses pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pendidik. Teknik penyajian yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik inkuiri, teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik non direktif dan teknik penyajian kasus.

4.      Berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran. Berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran, terdapat dua jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.       Pembelajaran Ekspositorik
Strategi ekspositorik merupakan strategi berbentuk penguraian, baik berupa bahan tertulis maupun penjelasan atau penyajian verbal.  Pengajar mengolah materi secara tuntas sebelum disampaikan di kelas. Strategi pembelajaran ini menyiasati agar semua aspek dari komponen komponen pembentuk sistem instruksional mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada peserta  didik secara langsung. Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik ceramah, teknik diskusi, teknik interaksi massa, teknik antar disiplin, teknik simulasi.
b.      Pembelajaran Heuristik
Strategi pembelajaran heuristik adalah strategi pembelajaran yang bertolak belakang dengan strategi pembelajaran ekspositorik karena dalam strategi ini peserta didik diberi kesempatan untuk berperan dominan dalam proses pembelajaran. Strategi ini menyiasati agar aspek aspek komponen pembentuk sistem instruksional mengarah pada pengaktifan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta,  prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan. Dalam strategi heuristik pengajar pertama-tama mengarahkan peserta didik kepada data-data terpilih, selanjutnya peserta didik merumuskan kesimpulan berdasarkan data-data tersebut. Bila kesimpulan tepat, tercapailah tujuan strategi. Sebaliknya, bila kesimpulan salah, pengajar bisa memberikan data baru sampai peserta didik memperoleh kesimpulan yang tepat.

5.      Berdasarkan proses berpikir dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran berdasarkan proses berpikir dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran, terdapat tiga strategi pembelajaran, yaitu:
a.       Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai hal umum menuju kepada hal yang khusus, dari hal-hal yang abstrak kepada hal-hal yang nyata, dari konsep-konsep yang abstrak kepada contoh-contoh yang konkret, dari sebuah premis menuju kesimpulan yang logis. Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap.  Pertama, pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan. Kedua, pengajar memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Ketiga, pengajar memberikan contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.
b.      Pembelajaran Induktif
Strategi pembelajaran induktif adalah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman pengalaman empiris yang individual menuju kepada konsep yang bersifat umum. Menurut Kenneth B Anderson ada beberapa langkah untuk menentukan strategi pembelajaran induksi.
-          Pertama, Pengajar memilih bagian dari pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep yang akan diajarkan.
-          Kedua, pengajar menyajikan contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusunan hipotesis.
-          Ketiga, bukti-bukti disajikan dengan maksud membenarkan atau menyangkal berbagai hipotesis tersebut.
-          Keempat, menyimpulkan bukti dan contoh-contoh tersebut. Teknik penyajian yang paralel adalah teknik penemuan, teknik penyajian kasus, dan teknik non direktif.
c.       Pembelajaran deduktif-induktif strategi pembelajaran ini pengolahan pesan dilaksanakan secara campuran.















BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan

Untuk kesimpulan dari makalah yang telah disusun mengenai hakikat dan klasifikasi strategi pembelajaran bahasa yaitu  strategi belajar mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkp dan urtan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada saya (Gerlach dan Ely). Strategi belajar- mengejar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey).

Komponen pembelajaran adalah kumplan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar- mengajar. Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan.

B.     Saran

Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap perlu menyampaikan saran. Penulis mengharapkan kepada pembaca untuk lebih memahami materi dalam makalah ini karena sangat berguna bagi mahasiswa yang mempelajari tentang Hakikat dan Klasifikasi strategi pembelajaran Bahasa. Agar pembaca dapat mengetahui gambaran umum tentang metode pengajaran khususnya Hakikat dan Klasifikasi strategi pembelajaran Bahasa melalui pemaparan makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar