BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian
strategi pembelajaran bahasa merujuk pada serangkaian langkah strategis dan
sistematis sebagai upaya mencapai tujuan pengajaran bahasa. Setiap langkah
memerlukan pertimbangan dan penilaian tersendiri. Strategi pengajaran bahasa
memusatkan perhatian pada bagaimana langkah langkah tertentu mampun membuat
peserta didik paham tentang materi bahasa yang disampaikan.
Dikarenakan
keluasan makna strategi pembelajaran dan referensi yang berkaitan dengan hal
tersebut, maka pemilihan strategi dalam pengajaran bahasa perlu dipelajari
secara tersendiri. Kajian lanjut yang berkenaan dengan berbagai variabel.
Kata
belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam bahasa
sederhana kata belajar dimaknai sebagai
menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis. Kata belajar berarti
suatu proses perubahan baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap, maupun
berbuat.
Pada
individu akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan nya melalui
pengalaman dan latihan yang terus-menerus
sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Secara umum kegiatan
belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak
bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang pada
subbab diatas, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:
A.
Apa yang dimaksud dengan
strategi pembelajaran?
B.
Apa itu belajar?
C.
Bagaimana strategi
pembelajaran?
D.
Apa saja klasifikasi Strategi
Pembelajaran?
1.3 Tujuan
Penulisan
A.
Menjelaskan apa yang
dimaksud strategi pembelajaran
B.
Mendeskripsikan arti
belajar
C.
Mendeskripsikan strategi
pembelajaran
D.
Menjelaskan klasifikasi
Strategi Pembelajaran
1.4
Manfaat
Penulisan
Manfaat
dari penulisan ini bagi mahasiswa maupun pembaca untuk menambah pengetahuan.
Selain itu, dapat juga menambah pengetahuan pembaca mengenai delapan hal
tersebut pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Strategi
Pengertian
strategi pembelajaran bahasa merujuk pada serangkaian langkah strategis dan
sistematis sebagai upaya mencapai tujuan pengajaran bahasa. Setiap langkah
memerlukan pertimbangan dan penilaian tersendiri. Strategi pengajaran bahasa
memusatkan perhatian pada bagaimana langkah langkah tertentu mampun membuat
peserta didik paham tentang materi bahasa yang disampaikan.
Dikarenakan
keluasan makna strategi pembelajaran dan referensi yang berkaitan dengan hal
tersebut, maka pemilihan strategi dalam pengajaran bahasa perlu dipelajari
secara tersendiri. Kajian lanjut yang berkenaan dengan berbagai variabel.
2.2 Pengertian Belajar
Kata
belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam bahasa
sederhana kata belajar dimaknai sebagai
menuju kearah yang lebih baik dengan cara sistematis. Kata belajar berarti suatu proses perubahan
baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap,
maupun berbuat , pada individu akibat adanya interaksi antara individu
dan lingkungan nya melalui pengalaman dan latihan yang terus-menerus sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Secara
umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak
mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal.
Menurut
Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus Adalah apa yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal
lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi
yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran,
perasaan, atau
gerakan/tindakan. Karena belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, Sudah tentu didalamnya
terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul
melalui tahap-tahap yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan
dan fungsional.
Menurut
Burner, salah seorang penentang teori S-R Bond yang terbilang vokal (Barlow,
1985), dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode/ tahap, yaitu:
1.
Tahap informasi (tahap penerimaan
materi) ialah proses penjelasan, penguraian atau pengarahan mengenai
prinsip-prinsip, struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam tahap
informasi, seorang siswa
yang sedang
belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
Diantara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri
sendiri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam
pengeahuan yang sebelumnya telah dimiliki.
2.
Tahap transformasi (tahap
pengubahan materi) adalah proses peralihan atau perpindahan prinsip-prinsip
struktur pengetahuan kedalam diri peserta didik. Dalam tahap transformasi,
informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau di transformasikan
menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat
dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, tahap ini akan
berlangsung sulit apa bila tidak disertai dengan bimbingan anda selaku guru
yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk
melakukan pembelajaran tertentu.
3.
Tahap evaluasi (tahap
penialain meteri) ialah Proses Transformasi dilakukan melalui informasi, namun,
informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan kedalam bentuk
yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan dalam konteks yang
lebih luas. Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai
sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransfornasikan tadi dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi. Tak
ada penjelasan rinci mengenai sara evaluasi ini, tetapi agak nya analog dengan
peristiwa retrieval untuk merespons lingkungan yang sedang dihadapi.
2.3 Strategi Pembelajaran
Berikut ini
beberapa definisi tentang strategi pembelajaran antara lain:
A.
Kemp
(1995),
menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
B.
Kozma
(dalamSanjaya 2007), secara umum menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang
dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas
atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran
tertentu.
C.
Gerlach dan Ely, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang
dipilih untuk menyampaikan
materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.Selanjutnya
dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi; sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada peserta didik.
D.
Dick
dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan
kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi
pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar
saja,melainkan termasuk juga pengaturan materi
atau paket program pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik.
E.
Cropper
di dalamWiryawan dan Noorhadi (1998), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang
diharapkan dapat di capai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus
dapat dipraktikkan.
Dengan
demikian dari beberapa pengertian di atas dapat menyimpulkan bahwa pengertian
strategi pembelajaran ialah strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau
pemakaian teknik yang dilakukan oleh
pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ketahap evaluasi,
serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran. Strategi pembelajaran bersifat
sangat personal, mengapa dikatakan personal karena berbeda dari satu individu
dengan individu yang lainnya sebab merupakan prose mental yang tidak tampak.
Proses belajar mengajar itu perlu strategi dan metode belajar mengajar supaya
anak didik lebih nyaman dan dapat merangsang daya ingat peserta didik. Sehingga
peserta didik atau siswa dapat bersaing lebih baik dan selalu ingin lebih baik
lagi. Brown
menekankan konsep strategi belajar sebagai tingkah laku yang tidak teramati di
dalam diri pembelajar.
Brown
membedakan antara strategi belajar (learning strategy) dan
strategi komunikasi (comunication strategy) strategi belajar berkaitan
dengan pemprosesan, penyimpanan dan pengambilan (retrival) masukan
pemrolehan bahasa, sedang strategi komunikasi berkenaan dengan keluaran
pemerolehan bahasa. Terminologi
strategi belajar dan strategi komunikasi seringkali dipakai untuk menyatan
konsep yang sama. Strategi dalam
proses pembelajaran meliputi:
1.
Mengidentifikasikan serta
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
anak didik sebagaimana yang diharapkan
2.
Memilih system pendekatan
pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat
3.
Memilih dan menetapkan
prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pengajar dalam menunaikan tugas
mengajarnya
4.
Menetapkan norma-norma
dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan
sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem intruksional
yang bersangkutan secara keseluruhan
2.4 Klasifikasi
Strategi Pembelajaran Bahasa
Klasifikasi Strategi Pembelajaran Menurut Rowntree dalam Wina Sanjaya (2009 : 128-129)
ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree mengelompokkan kedalam strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning),
strategi pembelajaran kelompok, danstrategi pembelajaran individual (groups-individual learning).
Klasifikasi Strategi Pembelajaran Menurut Rowntree dalamWina Sanjaya (2009 : 128-129)
ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree mengelompokkan kedalam strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning), strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran individual (groups-individual learning).
1.
Strategi Penyampaian (exposition)
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Berbeda
dengan strategi discovery, yang mana bahan pelajaran dicari dan ditemukan
sendiri oleh peserta didik melalui berbagai aktifitas, sehingg atugas pendidik
lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering disebut juga sebagai strategi pembelajaran tidak langsung.
2.
Strategi Kelompok
Belajar kelompok dilakukan secara beregu. Bentuk belajar kelompok ini bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau klasikal; atau bisa juga dalam kelompok- kelompok kecil. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan belajar individual, semua dianggap sama. Oleh karena itu,
dalam belajar kelompok dapat terjadi peserta didik yang memiliki kemampuan
tinggi akan terhambat oleh peserta didik
yang kemampuannya biasa-biasa saja. Begitu pula sebaliknya, peserta didik yang
memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh peserta didik yang kemampuannya tinggi.
3.
Strategi Pembelajaran Individual (groups-individual learning)
Strategi pembelajaran individual
dilakukan peserta didik secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu peserta didik yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau melalui kaset audio.
Strategi
pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih oleh pengajar atau dosen dalam proses pembelajaran
yang dapat membantu dan memudahkan peserta didik ke arah tercapainya tujuan pengajaran tertentu. Berbagai strategi dapat digunakan berdasarkan berbagai pertimbangan. Berikut jenis-jenis strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik sebagai berikut:
1.
Berdasarkan rasio pendidik dan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran Berdasarkan rasio pendidik dan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran, terdapat lima strategi yaitu:
a.
Pembelajaran oleh seorang pendidik dengan sekelompok besar (satukelas)
pesertadidik.
b.
Pembelajaran oleh seorang pendidik dengan sekelompok kecil (5-7 orang) peserta didik.
c.
Pembelajaran oleh seorang pendidik terhadap seorang peserta didik.
d.
Pembelajaran oleh satu tim pendidik terhadap sekelompok besar (satukelas) peserta didik.
e.
Pembelajaran oleh satu tim pendidik terhadap sekelompok kecil (5-7 orang)
pesertadidik.
2.
Berdasarkan pola hubungan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran berdasarkan pola hubungan pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran, terdapat tiga jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.
Pembelajaran tatap muka
b.
Pembelajaran melalui media
c.
Pembelajaran tatap muka dan melalui media.
3.
Berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran ditinjau berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran,
pada umumnya ada dua jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.
Pembelajaran yang
berpusat pada pendidik (teacher centre) Strategi pembelajaran
yang berpusat pada pendidik merupakan strategi yang paling tua, disebut juga strategi pembelajaran tradisional. Pengajar berlaku sebagai sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan. Pengajar harus berusaha mengalihkan pengetahuan dan menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Teknik penyajian
yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik ceramah, teknik
sumbang saran, teknik demonstrasi.
b.
Pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik (student centre) Strategi pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik, atau disebut student center
strategies, bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan usaha menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar .Dalam proses
pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pendidik. Teknik
penyajian yang paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah teknik inkuiri,
teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik non direktif dan teknik penyajian
kasus.
4.
Berdasarkan peranan pendidik dan peserta didik dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran. Berdasarkan peranan
pendidik dan peserta didik dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran,
terdapat dua jenis strategi pembelajaran, yaitu:
a.
Pembelajaran Ekspositorik
Strategi ekspositorik merupakan strategi berbentuk penguraian, baik berupa bahan tertulis maupun penjelasan atau penyajian verbal. Pengajar mengolah materi secara tuntas sebelum disampaikan di kelas. Strategi pembelajaran ini menyiasati agar semua aspek dari komponen komponen pembentuk sistem instruksional mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada peserta didik
secara langsung.
Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik ceramah, teknik
diskusi, teknik interaksi massa, teknik antar disiplin, teknik simulasi.
b.
Pembelajaran Heuristik
Strategi pembelajaran heuristik adalah strategi pembelajaran yang
bertolak belakang dengan strategi pembelajaran ekspositorik karena dalam strategi ini peserta didik diberi kesempatan untuk berperan dominan dalam proses
pembelajaran. Strategi ini menyiasati agar aspek aspek komponen pembentuk
sistem instruksional mengarah pada pengaktifan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip,
dan konsep
yang mereka butuhkan.
Dalam strategi heuristik pengajar pertama-tama mengarahkan peserta didik kepada
data-data terpilih, selanjutnya peserta didik merumuskan kesimpulan berdasarkan data-data
tersebut. Bila kesimpulan tepat, tercapailah tujuan strategi. Sebaliknya, bila kesimpulan salah, pengajar bisa memberikan data baru sampai peserta didik memperoleh kesimpulan yang tepat.
5.
Berdasarkan proses
berpikir dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran berdasarkan proses
berpikir dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran, terdapat tiga strategi pembelajaran, yaitu:
a.
Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai hal umum menuju kepada hal yang khusus, dari hal-hal yang abstrak kepada hal-hal yang nyata, dari konsep-konsep yang abstrak kepada contoh-contoh yang
konkret, dari sebuah premis menuju kesimpulan yang logis. Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap. Pertama,
pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan. Kedua, pengajar memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Ketiga, pengajar memberikan contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan strategi pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.
b.
Pembelajaran Induktif
Strategi
pembelajaran induktif adalah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang
khusus, dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi,
dari pengalaman pengalaman empiris yang individual menuju kepada konsep yang
bersifat umum. Menurut
Kenneth B Anderson ada beberapa langkah untuk menentukan strategi pembelajaran induksi.
-
Pertama,
Pengajar memilih bagian dari pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep
yang akan diajarkan.
-
Kedua, pengajar menyajikan contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusunan hipotesis.
-
Ketiga, bukti-bukti disajikan dengan maksud membenarkan atau menyangkal berbagai hipotesis tersebut.
-
Keempat, menyimpulkan bukti dan contoh-contoh tersebut. Teknik
penyajian yang paralel adalah teknik penemuan, teknik penyajian kasus, dan
teknik non direktif.
c.
Pembelajaran deduktif-induktif strategi pembelajaran ini pengolahan pesan dilaksanakan secara campuran.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Untuk
kesimpulan dari makalah yang telah disusun mengenai hakikat dan klasifikasi
strategi pembelajaran bahasa yaitu
strategi belajar mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang
meliputi sifat, lingkp dan urtan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada saya (Gerlach dan Ely). Strategi belajar- mengejar tidak
hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya
materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey).
Komponen
pembelajaran adalah kumplan dari beberapa item yang saling berhubungan satu
sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar- mengajar. Dari semua
komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki
hubungan saling keterkaitan.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap perlu menyampaikan saran.
Penulis mengharapkan kepada pembaca untuk lebih memahami materi dalam makalah
ini karena sangat berguna bagi mahasiswa yang mempelajari tentang Hakikat dan
Klasifikasi strategi pembelajaran Bahasa. Agar pembaca dapat mengetahui
gambaran umum tentang metode pengajaran khususnya Hakikat dan Klasifikasi
strategi pembelajaran Bahasa melalui pemaparan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar