MAKALAH
SEJARAH
PEMIKIRAN MODERN
“PENGERTIAN
FILSAFAT”
Dosen pengampu :
Velayati Khairiah Akbar, S.pd., M.pd.
Disusun oleh :
Bagas Prasetyo (2016070316)
Dona Riskiana (2016070111)
Ikhsan Farid (2016070021)
Siska khoerunisa (2016070122)
FAKULTAS
SASTRA
PROGRAM
STUDI SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
PAMULANG
2019
Kata
Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyeleselaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis
juga mengucapkan banyak terimaksaih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca mengenai pengertian
filsafat. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, kami yakin masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pamulang, 19 Maret 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL UTAMA MAKALAH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
- Sejarah Pemikiran Modern
- Pengertian Filsafat Secara Umum
- Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
BAB III PENUTUP
- Simpulan
- Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemikiran dapat dijabarkan dengan
perumpamaan sebagai berikut : otak sebagai hardware, dan logika sebagai
software. Namun yang banyak kita lihat saat ini bahwa kebanyakan manusia menjalani
hidup dengan tidak menggunakan otak dan hati sehingga mereka merasa hidup
dengan alami tanpa mengalami kemajuan. Manusia seharusnya hidupnya terprogram
(oleh diri masing-masing) baik lahir, maupun batinnya yang bisa didapatkan
dengan pendidikan. Inilah yang dimaksud dengan pemikiran modern, yaitu berpikir
sesuai dengan program/terprogram. Setiap orang harus paham akan adanya
perbedaan di dunia ini yang sebenarnya membuat hidup menjadi indah. Juga pada
kenyataan bahwa jaman terus berjalan dan berkembang, manusia harus menyesuaikan
keadaan tersebut. Manusia harus berusaha bertahan hidup dengan cara yang benar
pada jaman dimana dia hidup.
Adanya kebudayaan, pemikiran, dan
pemahaman yang berbeda dari negara-negara barat dan negara timur maka secara
umum didapatkan dua filsafat yang berbeda, yaitu filsafat barat dan filsafat timur. yang pertama filsafat timur
menganut pemahaman Cosmosentris (Pusat
pemikiran ada pada alam). Jadi manusia merupakan bagian dari alam. yang kedua
filsafat barat Pada jaman kuno menganut cosmosentris, tapi sejak kemunculan
Socrates mereka berubah menganut pemahaman Antroposentris
(Pusat pemikiran ada pada manusia). Jad imanusialah yang medapatkan peran, dan manusialah
yang memilih.
B. Rumusan
Masalah
1.
Jelaskan pengertian sejarah pemikiran modern?
2.
Jelaskan pengertian filsafat secara umum?
3.
Jelaskan pengertian filsafat menurut paara ahli?
C. Tujuan
Penelitian
1.
Untuk dapat mengetahui pengertian sejarah pemikiran modern secara umum.
2.
untuk dapat mengetahui pengertian filsafat secara umum.
3.
untuk dapat mengetahui pengertian filsafat menurut para ahli.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Pemikiran Modern
Sejarah
pemikiran modern berlangsung antara tahun 1500-1800. Pemikiran modern lahir
dari konteks sosial, politik, religius, ilmu pengetahuan dan ekonomi zamannya
yang ditandai oleh berbagai fenomena (berakhirnya dominasi Gereja dan
aristokrat dalam berbagai bidang, reformasi dan kontra-reformasi, emansipasi
kelas-kelas sosial, pembaruan tatanan politik, revolusi ilmu pengetahuan) yang
menuntut sumbangan pemikiran filosofis demi transformasi budaya.
Humanisme
dan renesans mengawali periode filsafat modern. Burdoch menjelaskan keduanya
sebagai satu fenomen budaya yang sama yang membawa spirit dan visi pembaruan
dengan menggunakan sarana studia humanitatis. Pemicu filsafat modern adalah
revolusi ilmiah yang diprkarsai Copernicus dan dikembangkan oleh Kepler, Brahe,
Galilei, dan Newton, yang menawarkan berbagai perubahan dalam cara pandang
terhadap kosmos, manusia, dan Allah. Filsafat pun berkembang membahas
matra-matra sosial-politik seperti yang digeluti Machiaveli, More, Bodin hingga
Grotius. Selanjutnya dibahas persoalan seputar metode dan kritik. Dalam hal ini
lahir aliran pemikiran rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme menekankan
dasar pengetahuan yang sifatnya apriori. Para rasionalis seperti Descartes,
Leibniz, Spinoza, mengungkapkan bahwa sumber pengetahuan adalah akal (rasio)
dan pengalaman hanya digunakan sebagai alat untuk mendukung apa yang telah
dipikirkan sebelumnya. Empirisme yang didukung oleh tokoh-tokoh semisal Hobbes,
Locke, dan Hume, mengedepankan sifat aposteriori pengetahuan dengan menekankan
bahwa pengalaman inderawi sebagai satu-satunya sumber pengetahuana yang absah.
Selanjutnya sekitar abad-18 di Eropa lahirlah masa yang disebut zaman
pencerahan (Aufklẚrung), yang mengedepankan pendewaan ilmu pengetahuan,
perkembangan paham empirisme, rasionalisme, anti-tradisi, dan optimisme utopis.
Pada
masa-masa ini, Kant hadir dengan filsafat kritisisme-nya dengan membangun suatu
sintesis apriori sebagai dasar pemikiran yang benar. Filsafat transendental
Kant memberi pengaruh yang amat besar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya.
Sebagai reaksi terhadap zaman pencerahan, lahirlah zaman Romantik yang
menekankan sensus, gairah, tradisi, hingga sejarah. Muncul pula aliran
idealisme yang berpendapat realitas seluruhnya adalah buah aktivitas subjek;
(para idealis Jerman, Fichte, Schelling dan Hegel). Posisi global Hegel,
idealisme logis-historis (yang memahami realitas sebagai konstruksi logis dunia
oleh manusia yang dalam lintasan zaman dalam hidup menerima pengalaman pribadi
konkret dalam semua matra) menjadi hasil akhir seluruh proses historis kultural
modern; merangkum seluruh peralihan humanisme teosentris-humanisme
antroposentris.
B. Pengertian Filsafat Secara Umum
Filsafat adalah kajian
masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan,
nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Pengertian filsafat secara umum bisa
diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu
pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup
maupun pengalaman ilmiah. Filsafat bisa juga diartikan sebagai ilmu yang
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan
pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat
sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan
sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya
oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.
Filsafat juga merupakan
studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, harus dan
mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika adalah sebuah ilmu
yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat
filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak
disamping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan
ketertarikan. Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling
dalam, sesuatu yang biasanya tidak tertsentuholeh disiplin ilmu lain dengan
sikap skeptic yang mempertanyakan segala hal.
Adapun tujuan dari filsafat
adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam
sistem yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat
abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana cara
mengadakannya.
C.
Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Kerana
luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau
ahli filsafat baik dari barat maupun timur berbeda beda dalam mendefiniskan
mengenai apa itu filsafat. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian
filsafat menurut para ahli dan pakar filsuf secara lengkap.
1.
Menurut Aristoteles
Filsafat merupakan akar dari semua ilmu
pengetahuan sehingga disebut sebagai The Mother of Science. Karakteristik ilmu
filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang
meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai
kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif, artinya hasil
pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya
dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru
pula. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang lain.
Perlu diketahui bahwa ilmu filsafat
lahir pada zaman Yunani kuno. Filsafat pada masa itu mengalami perkembangan dan
penekanan pada aspek yang berbeda. Filsafat cenderung menekankan penggunaan
akal dan hati dalam proses berpikir manusia. Ilmu filsafat mengalami
periodesasi dalam perkembangannya yaitu filsafat yunani kuno, filsafat abad
pertengahan, filsafat abad modern, dan filsafat abad pasca modern.
2.
Menurut Immanuel Kant
Filsafat menurut Immanuel Kant adalah
ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkat dari segala pengetahuan yang di
dalamnya tercakup empat persoalan yaitu:
a. Apakah yang dapat kita kerjakan
(jawabannya metafisika).
b. Apakah
yang seharusnya kita kerjakan (etika).
c. Sampai
di manakah harapan kita (agama).
d. Apakah
yang dinamakan manusia (antropologi).
Filsafat
tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada dan yang mungkin ada.
Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalmnya
ilmu-ilmu metafisika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
3.
Menurut Al Farabi
Bagi al-farabi, tujuan filsafat dan
agama adalah sama, yaitu mengetahui semua wujud. Hanya saja filsafat memakai
dalil-dalil yang diyakini
dan ditujukan kepada golongan tertentu, sedang agama memakai cara iqna’iy (pemuasan perasaan) dan kiasan-kiasan serta gambaran
untuk semua orang. Pemahaman ini didasarkan pada pengertian al-farabi tentang
filsafat sebagai upaya untuk mengetahui semua yang wujud karena ia wujud (al-ilm
bil maujudat bima hiya maujudah).
4. Menurut Socrates
Filsafat adalah
suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan
terhadap azas-azas dari keidupan yang adil dan bahagia. Socrates menyatakan
bahwa akal budi harus menjadi norma terpenting untuk tindakan kita. Dengan
pemikiran filsafatnya ia selalu berusaha menyelidiki manusia secara keseluruhan
yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah, dimana keduanya
tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak
nilai yang dihasilkan.
Dalam kasus
situasi yang kacau Socrates tampil karena filsafat untuk menghadapi pengaruh
kaum sophis. Metode yang dipakai Socrates untuk menghadapi kaum sophis itu
dikenal dengan metode dialektis-kritis (dialektika), yaitu “dialog antara dua
pendirian yang bertentangan” . sedangkan sifat kritis itu berarti Socrates
tidak mau menerima begitu saja sesuatu pengertian dari orang yang dianggapnya
ahli dalam suatu bidang tertentu.
5.
Menurut Plato
Dalam kehidupan didunia setiap orang
pasti memiliki dan mempelajari ilmu pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri
artinya semua yang diketahui oleh orang tersebut. Dan sangat penting dan
bermanfaat dalam kehidupan. Ilmu pengatahua yang dimiliki oleh setiap individu,
tidak harus lurus berasal dari sekolah atau guru, tetapi juga dari kehidupan
sehari-hari tentang apa yang kita lakukan. Sebagai contohnya adalah pengalaman
karena dengan pengalaman kita akan mengerti dan dapat memahami, serta dapat
kita jadikan sebagai pengetahuan.
Ilmu pengetahuan tidak hanya pengetahuan
sosial dan alam, tetapi berkaitan dengan hal lainnya. Contohnya tentang
filsafat ilmu. Filsafat
ilmu dalam Bahasa Inggris disebut phyloshopy. Dala artian umum adalah ilmu yang
mencakup hal-hal umum yang objectnya
abstrak, mempunyai sifat rasional, berkarakter, berhakikat yang memunyai
cara kerja yang berbeda-beda, serta sebagai landasan fondasi dasar dalam
mendidik dan landasan filosofi yang mempunyai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan
pendidikan.
6.
Menurut Hasbullah Bakry
Menurut Hasbullah Bakry dalam bukunya
Sistematik Filsafat, (1971:11) mendefinisikan bahwa filsafat merupakan sejenis pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mngenai ketuhanan, alam semesta dan
manusia. Sehunnga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
dan sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setalah mengetahui pengetahuan tersebut. Dari penjelasan tersebut
dapat diartikan bahwa filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mencakup objek
umum dan bersifat rasional yang menjelaskan bagaimana manusia menerapkan dan
mengembangkan hal tersebut dalam kehidupannya.
7.
Menurut Ir. Poedjawijatna
filsafat ialah ada dan yang mungkin ada.
Dapatkah dikatakan bahwa filsafat itu keseluruhan dari segala ilmu yang
menyelidiki segala sesuatunya juga?’ Dapat dikatakan bahwa objek filsafat yang
kami maksud adalah objek materialnya-sama dengan objek material dari ilmu
seluruhnya. Akan tetapi, filsafat tetap filsafat dan bukan merupakan kumpulan
atau keseluruhan ilmu
8.
Menurut Notonagoro
Studi filsafat dimaksudkan untuk
“pendidikan mental”. Pendidikan umum yang dimaksudkan adalah cara atau bentuk
mentalitas filsafat yang memuat tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan
hususnya adalah menjadikan manusia yang berilmu. Sedangkan tujuan umumnya
adalah menjadikan manusia yang susila. Filsafat akan mengajarkan kepada kita
tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukannya
sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk Tuhan untuk diaplikasikan
dalam hidup.
9. Harun Nasution
Pendapat beliau,
bahwa Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dan bebas (tidak
terikat tradisi, agama, atau dogma) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai
ke dasar-dasar (radix; akar) persoalan. Setiap tokoh memiliki ciri khas
pemikiran dan latar belakang pemikirannya masing-masing. Bila tidak berlebihan,
dapat dikatakan bahwa titik tolak pemikiran Harun Nasution adalah pemikiran
Mu’tazilah yang sudah diupamnya. Fauzan Saleh mengatakan bahwa pemikiran
Mu’tazilah tersebut diperkenalkan oleh Harun Nasution secara lebih
komprehensif. Inti pembaharuan pemikiran Harun Nasution sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan para pendahulunya yaitu menekankan tentang ijtihad. Akan tetapi
Harun Nasution sudah masuk dalam tataran pembahasan yang sudah lebih mendalam
tentang teologi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek material
filsafat merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot
oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit
ataupun yang abstrak. Sedangkan Objek
formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi saja,
melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang nyata maupun yang abstrak.
Obyek material
filsafat ilmu itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada
(realita) sedangkan objek formal filsafat ilmu (pengetahuan ilmiah) itu
bersifat khusus dan empiris. objek material mempelajari secara langsung
pekerjaan akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal ilmu itu dan
mengujinya dengan realisasi praktis yang sebenarnya. Sedangkan Obyek formal filsafat ilmu
menyelidiki segala sesuatu itu guna mengerti sedalam dalamnya, atau mengerti
obyek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu secara
mendalam (to know the nature of everything). Obyek formal inilah sudut
pandangan yang membedakan watak filsafat dengan pengetahuan. Karena filsafat
berusaha mengerti sesuatu sedalam dalamnya.
Dengan
mengetahui hakikat dari segala yang ada, maka sudah barangtentu jika
perkembangan ilmu dapat dilakukan dengan pesat seiring dengan perkembangan
zaman. dapat disimpulkan bahwa objek Materil filsafat adalah segala sesuatu
yang terwujud secara nyata dalam sudut pandang dan kajian yang mendalam
(radikal).
B. Saran
Saran penulis
dalam makalahini adalah agar pembaca senantiasa memperbanyak membaca dan
memperdalam lagi untuk mencari informasi lebih mengenai makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
MGM Grand Hotel Casino & Spa (Atlantic City, NJ) - MapYR
BalasHapusFind your way around the 순천 출장샵 casino, 충주 출장샵 find your way 속초 출장마사지 around the action, and win big at MGM Grand Hotel 부산광역 출장샵 Casino & Spa 김포 출장안마 in Atlantic City.