“Blue Is The Colour Of Love”
Sutradara: Imang Susu
Pemain: Kerensa Dewantoro
Created By: Imang Susu dan
Kerensa Dewantoro
Tempat: MAKARA ART CENTER Universitas Indonesia
Sebuah monolog yang telah berjalan
selama 1,5 tahun itu antara Imang Susu dan Kerensa Dewantoro, dan sudah
menampilkan monolog di berbagai daerah di Indonesia, seperti Bandung, Bali,
dll. Warna biru diambil karena menurut psikologis menggamarkan sebuah eksspresi
Kisah tentang penikahan di Indonesia, asmara anak zaman sekarang.
Dan mencari kebahagiaan dibalik kata “baik- baik saja”. Ketika menemui wanita di pinggir jalan, dan
ditanya keadaannya, mereka menjawab “saya baik- baik saja”. Kemudian melihat
asmara anak zaman sekarang, yang sering berkata kepada lawan jenis “ I Love
You, I Miss You”. Namun mereka tak memikirkan bagaimana rencana kedepan mereka.
Apakah kebahagiaan dapat hanya ketika dua orang saling mencintai mengucapkan kata
I Love you, kemudian menikah, melakukan selfi berdua ketika menikah, ketika
punya anak selfi, ketika sudah tua selfi. Apakah kehidupan seperti itu?
Kemudian
bercerita tentang perselingkuhan seorang suami melalui whatsapp dan inbox
facebook, padahal sudah ketauan dengan sang istri, namun tetap tak mengakuinya.
Dan diakhiri dengan cerai. Kemudian wanita mencari kebahagiaan lain dengan
mengunjungi tempat karaoke malam. Dan bertemu dengan sseorang lelaki yang sudah
beristri, padahal hubungan ssuami istri mereka baik- baik saja, kemudian
menyuruh ke laki- laki itu untuk pulang dan temui istri.
Kemudian ketika seorang ibu tahu
kalau anak wanita cerai dengan
suaminya, ibu terus memakinya dan
berkata “pelacur” terhadap anaknya dan mengatakan bahwa kenapa wanita sepintar
kamu mau menerima lelaki tersebut.
Makna dalam cerita sesuai dengan kehidupan di Indonesia dari mulai
acaran, hingga cerai, bahkan lanjut usia. Mengambil beberapa kisah cerita dari
berbagai sumber yang telah Imang susu dan Kerensa jalani. Dan ucapan yang
disampaikan Imamng Susu “apakah dengan pernikahan kita bia mendapat sebuah
kebahagiaan?”. Pada kenyataannya kebahagaiaan adalah bagaimana seseorang
tersebut dapat saling menerima antara satu dengan lainnya. Dan menikah bukan
hanya mengikuti sebuah tradisi turun menurun dari zaman dulu, melainkan
melanjutkan kelangsungan hidup seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar