Rabu, 03 April 2019

Sejarah Pemikiran Modern "Pengertian Filsafat"


MAKALAH
SEJARAH PEMIKIRAN MODERN
“PENGERTIAN FILSAFAT”

Dosen pengampu :
Velayati Khairiah Akbar, S.pd., M.pd.
Disusun oleh :
Bagas Prasetyo (2016070316)
Dona Riskiana (2016070111)
Ikhsan Farid (2016070021)
Siska khoerunisa (2016070122)


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
 
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyeleselaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimaksaih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca mengenai pengertian filsafat. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, kami yakin masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Pamulang, 19 Maret 2019

Penulis









DAFTAR ISI
JUDUL UTAMA MAKALAH
KATA PENGANTAR                                                                                                          
DAFTAR ISI                                                                                                                         
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang                                                                                                           
  2. Rumusan Masalah                                                                                                      
  3. Tujuan Penulisan                                                                                                        
BAB II PEMBAHASAN
  1. Sejarah Pemikiran Modern                                                                                        
  2. Pengertian Filsafat Secara Umum                                                                             
  3. Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli                                                                      
BAB III PENUTUP
  1. Simpulan                                                                                                                    
  2. Saran                                                                                                                          















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemikiran dapat dijabarkan dengan perumpamaan sebagai berikut : otak sebagai hardware, dan logika sebagai software. Namun yang banyak kita lihat saat ini bahwa kebanyakan manusia menjalani hidup dengan tidak menggunakan otak dan hati sehingga mereka merasa hidup dengan alami tanpa mengalami kemajuan. Manusia seharusnya hidupnya terprogram (oleh diri masing-masing) baik lahir, maupun batinnya yang bisa didapatkan dengan pendidikan. Inilah yang dimaksud dengan pemikiran modern, yaitu berpikir sesuai dengan program/terprogram. Setiap orang harus paham akan adanya perbedaan di dunia ini yang sebenarnya membuat hidup menjadi indah. Juga pada kenyataan bahwa jaman terus berjalan dan berkembang, manusia harus menyesuaikan keadaan tersebut. Manusia harus berusaha bertahan hidup dengan cara yang benar pada jaman dimana dia hidup.
Adanya kebudayaan, pemikiran, dan pemahaman yang berbeda dari negara-negara barat dan negara timur maka secara umum didapatkan dua filsafat yang berbeda, yaitu filsafat barat dan filsafat timur. yang pertama filsafat timur menganut pemahaman Cosmosentris (Pusat pemikiran ada pada alam). Jadi manusia merupakan bagian dari alam. yang kedua filsafat barat Pada jaman kuno menganut cosmosentris, tapi sejak kemunculan Socrates mereka berubah menganut pemahaman Antroposentris (Pusat pemikiran ada pada manusia). Jad imanusialah yang medapatkan peran, dan manusialah yang memilih.
B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian sejarah pemikiran modern?
2.      Jelaskan pengertian filsafat secara umum?
3.      Jelaskan pengertian filsafat menurut paara ahli?
C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk dapat mengetahui pengertian sejarah pemikiran modern secara umum.
2.      untuk dapat mengetahui pengertian filsafat secara umum.
3.      untuk dapat mengetahui pengertian filsafat menurut para ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Pemikiran Modern
Sejarah pemikiran modern berlangsung antara tahun 1500-1800. Pemikiran modern lahir dari konteks sosial, politik, religius, ilmu pengetahuan dan ekonomi zamannya yang ditandai oleh berbagai fenomena (berakhirnya dominasi Gereja dan aristokrat dalam berbagai bidang, reformasi dan kontra-reformasi, emansipasi kelas-kelas sosial, pembaruan tatanan politik, revolusi ilmu pengetahuan) yang menuntut sumbangan pemikiran filosofis demi transformasi budaya.
Humanisme dan renesans mengawali periode filsafat modern. Burdoch menjelaskan keduanya sebagai satu fenomen budaya yang sama yang membawa spirit dan visi pembaruan dengan menggunakan sarana studia humanitatis. Pemicu filsafat modern adalah revolusi ilmiah yang diprkarsai Copernicus dan dikembangkan oleh Kepler, Brahe, Galilei, dan Newton, yang menawarkan berbagai perubahan dalam cara pandang terhadap kosmos, manusia, dan Allah. Filsafat pun berkembang membahas matra-matra sosial-politik seperti yang digeluti Machiaveli, More, Bodin hingga Grotius. Selanjutnya dibahas persoalan seputar metode dan kritik. Dalam hal ini lahir aliran pemikiran rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme menekankan dasar pengetahuan yang sifatnya apriori. Para rasionalis seperti Descartes, Leibniz, Spinoza, mengungkapkan bahwa sumber pengetahuan adalah akal (rasio) dan pengalaman hanya digunakan sebagai alat untuk mendukung apa yang telah dipikirkan sebelumnya. Empirisme yang didukung oleh tokoh-tokoh semisal Hobbes, Locke, dan Hume, mengedepankan sifat aposteriori pengetahuan dengan menekankan bahwa pengalaman inderawi sebagai satu-satunya sumber pengetahuana yang absah. Selanjutnya sekitar abad-18 di Eropa lahirlah masa yang disebut zaman pencerahan (Aufklẚrung), yang mengedepankan pendewaan ilmu pengetahuan, perkembangan paham empirisme, rasionalisme, anti-tradisi, dan optimisme utopis.
Pada masa-masa ini, Kant hadir dengan filsafat kritisisme-nya dengan membangun suatu sintesis apriori sebagai dasar pemikiran yang benar. Filsafat transendental Kant memberi pengaruh yang amat besar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya. Sebagai reaksi terhadap zaman pencerahan, lahirlah zaman Romantik yang menekankan sensus, gairah, tradisi, hingga sejarah. Muncul pula aliran idealisme yang berpendapat realitas seluruhnya adalah buah aktivitas subjek; (para idealis Jerman, Fichte, Schelling dan Hegel). Posisi global Hegel, idealisme logis-historis (yang memahami realitas sebagai konstruksi logis dunia oleh manusia yang dalam lintasan zaman dalam hidup menerima pengalaman pribadi konkret dalam semua matra) menjadi hasil akhir seluruh proses historis kultural modern; merangkum seluruh peralihan humanisme teosentris-humanisme antroposentris.
B.     Pengertian Filsafat Secara Umum
Filsafat adalah kajian masalah umum dan mendasar tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Pengertian filsafat secara umum bisa diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat bisa juga diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat sendiri merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem. Namun filsafat berbeda dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.
Filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, harus dan mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika adalah sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak disamping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tertsentuholeh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptic yang mempertanyakan segala hal.
Adapun tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui bagaimana cara mengadakannya.


C.    Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli
Kerana luasnya lingkungan pembahasan mengenai ilmu filsafat ini, maka para filsuf atau ahli filsafat baik dari barat maupun timur berbeda beda dalam mendefiniskan mengenai apa itu filsafat. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian filsafat menurut para ahli dan pakar filsuf secara lengkap.
1.      Menurut Aristoteles
Filsafat merupakan akar dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut sebagai The Mother of Science. Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala); spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Karakteristik tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.
Perlu diketahui bahwa ilmu filsafat lahir pada zaman Yunani kuno. Filsafat pada masa itu mengalami perkembangan dan penekanan pada aspek yang berbeda. Filsafat cenderung menekankan penggunaan akal dan hati dalam proses berpikir manusia. Ilmu filsafat mengalami periodesasi dalam perkembangannya yaitu filsafat yunani kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat abad modern, dan filsafat abad pasca modern.
2.      Menurut Immanuel Kant
Filsafat menurut Immanuel Kant adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkat dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu:
a.       Apakah yang dapat kita kerjakan (jawabannya metafisika).
b.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan (etika).
c.       Sampai di manakah harapan kita (agama).
d.      Apakah yang dinamakan manusia (antropologi).
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalmnya ilmu-ilmu metafisika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
3.      Menurut Al Farabi
Bagi al-farabi, tujuan filsafat dan agama adalah sama, yaitu mengetahui semua wujud. Hanya saja filsafat memakai dalil-dalil yang diyakini dan ditujukan kepada golongan tertentu, sedang agama memakai cara iqna’iy (pemuasan  perasaan) dan kiasan-kiasan serta gambaran untuk semua orang. Pemahaman ini didasarkan pada pengertian al-farabi tentang filsafat sebagai upaya untuk mengetahui semua yang wujud karena ia wujud (al-ilm bil maujudat bima hiya maujudah).
4.      Menurut Socrates
Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari keidupan yang adil dan bahagia. Socrates menyatakan bahwa akal budi harus menjadi norma terpenting untuk tindakan kita. Dengan pemikiran filsafatnya ia selalu berusaha menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.
Dalam kasus situasi yang kacau Socrates tampil karena filsafat untuk menghadapi pengaruh kaum sophis. Metode yang dipakai Socrates untuk menghadapi kaum sophis itu dikenal dengan metode dialektis-kritis (dialektika), yaitu “dialog antara dua pendirian yang bertentangan” . sedangkan sifat kritis itu berarti Socrates tidak mau menerima begitu saja sesuatu pengertian dari orang yang dianggapnya ahli dalam suatu bidang tertentu.
5.      Menurut Plato
Dalam kehidupan didunia setiap orang pasti memiliki dan mempelajari ilmu pengetahuan. Pengetahuan itu sendiri artinya semua yang diketahui oleh orang tersebut. Dan sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan. Ilmu pengatahua yang dimiliki oleh setiap individu, tidak harus lurus berasal dari sekolah atau guru, tetapi juga dari kehidupan sehari-hari tentang apa yang kita lakukan. Sebagai contohnya adalah pengalaman karena dengan pengalaman kita akan mengerti dan dapat memahami, serta dapat kita jadikan sebagai pengetahuan.
Ilmu pengetahuan tidak hanya pengetahuan sosial dan alam, tetapi berkaitan dengan hal lainnya. Contohnya tentang filsafat ilmu. Filsafat ilmu dalam Bahasa Inggris disebut phyloshopy. Dala artian umum adalah ilmu yang mencakup hal-hal umum yang objectnya  abstrak, mempunyai sifat rasional, berkarakter, berhakikat yang memunyai cara kerja yang berbeda-beda, serta sebagai landasan fondasi dasar dalam mendidik dan landasan filosofi yang mempunyai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan.


6.      Menurut Hasbullah Bakry
Menurut Hasbullah Bakry dalam bukunya Sistematik Filsafat, (1971:11) mendefinisikan bahwa  filsafat merupakan sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mngenai ketuhanan, alam semesta dan manusia. Sehunnga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya dan sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setalah mengetahui pengetahuan tersebut. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mencakup objek umum dan bersifat rasional yang menjelaskan bagaimana manusia menerapkan dan mengembangkan hal tersebut dalam kehidupannya.
7.      Menurut Ir. Poedjawijatna
filsafat ialah ada dan yang mungkin ada. Dapatkah dikatakan bahwa filsafat itu keseluruhan dari segala ilmu yang menyelidiki segala sesuatunya juga?’ Dapat dikatakan bahwa objek filsafat yang kami maksud adalah objek materialnya-sama dengan objek material dari ilmu seluruhnya. Akan tetapi, filsafat tetap filsafat dan bukan merupakan kumpulan atau keseluruhan ilmu
8.      Menurut Notonagoro
Studi filsafat dimaksudkan untuk “pendidikan mental”. Pendidikan umum yang dimaksudkan adalah cara atau bentuk mentalitas filsafat yang memuat tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan hususnya adalah menjadikan manusia yang berilmu. Sedangkan tujuan umumnya adalah menjadikan manusia yang susila. Filsafat akan mengajarkan kepada kita tentang kesadaran, kemauan, dan kemampuan manusia sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk Tuhan untuk diaplikasikan dalam hidup.
9.      Harun Nasution
Pendapat beliau, bahwa Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dan bebas (tidak terikat tradisi, agama, atau dogma) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar (radix; akar) persoalan. Setiap tokoh memiliki ciri khas pemikiran dan latar belakang pemikirannya masing-masing. Bila tidak berlebihan, dapat dikatakan bahwa titik tolak pemikiran Harun Nasution adalah pemikiran Mu’tazilah yang sudah diupamnya. Fauzan Saleh mengatakan bahwa pemikiran Mu’tazilah tersebut diperkenalkan oleh Harun Nasution secara lebih komprehensif. Inti pembaharuan pemikiran Harun Nasution sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para pendahulunya yaitu menekankan tentang ijtihad. Akan tetapi Harun Nasution sudah masuk dalam tataran pembahasan yang sudah lebih mendalam tentang teologi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Objek material filsafat merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak.  Sedangkan Objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang nyata maupun yang abstrak.
Obyek material filsafat ilmu itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek formal filsafat ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. objek material mempelajari secara langsung pekerjaan akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal ilmu itu dan mengujinya dengan realisasi praktis yang sebenarnya.  Sedangkan Obyek formal filsafat ilmu menyelidiki segala sesuatu itu guna mengerti sedalam dalamnya, atau mengerti obyek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu secara mendalam (to know the nature of everything). Obyek formal inilah sudut pandangan yang membedakan watak filsafat dengan pengetahuan. Karena filsafat berusaha mengerti sesuatu sedalam dalamnya.
Dengan mengetahui hakikat dari segala yang ada, maka sudah barangtentu jika perkembangan ilmu dapat dilakukan dengan pesat seiring dengan perkembangan zaman. dapat disimpulkan bahwa objek Materil filsafat adalah segala sesuatu yang terwujud secara nyata dalam sudut pandang dan kajian yang mendalam (radikal).

B.     Saran
Saran penulis dalam makalahini adalah agar pembaca senantiasa memperbanyak membaca dan memperdalam lagi untuk mencari informasi lebih mengenai makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA